Laman

Kamis, 27 Oktober 2011

Opini: Revolusi atau Pembersihan? (jilid 2)


Revolusi atau pembersihan? dari judulnya terlihat agak berlebihan memang, namun cukup mewakili situasi yang terjadi pada PSSI. Perubahan yang digembor-gemborkan di awal kepengurusannya bukan hanya omong kosong belaka, maka dari itu saya memberanikan diri memberi judul opini dengan kata-kata revolusi. Revolusi di sini mewakili perubahan yang terjadi hampir di setiap lini dari sudut pandang saya yang terbatas, mari kita mulai dari pergantian pelatih tim nasional PSSI senior di awal kepengurusan yang baru. Pergantian yang mendadak dan cukup mengherankan karena bila dilihat dari sisi kinerja, pelatih tim nasional senior sebelumnya tidak begitu mengecewakan, apalagi yang tampak di permukaan PSSI memiliki hubungan yang baik-baik saja dengan pelatih tersebut.
Cerita revolusi atau pembersihan PSSI yang lainnya muncul baru-baru ini dan masih sangat hangat untuk diperbincangkan bahkan untuk diperdebatkan. Perubahan itu antara lain pencabutan mandat PT. Liga Indonesia untuk menyelenggarakan kasta liga tertinggi di Indonesia, untuk kemudian diserahkan kepada PT. Liga Prima Sportindo. Kasta liga tertinggi Indonesia yang digarap oleh PT. Liga Prima Sportindo ini rencananya akan digelar dengan 24 klub peserta dengan 6 klub yang katanya mendapatkan "promosi gratis" karena latar belakang sejarah, dan dilihat dari logo ataupun nama liganya menurut saya agak berbau-bau liga tandingan yang pernah diselenggarakan di musim lalu. Soal yang itu saya belum berani berkomentar banyak.Perubahan lainnya adalah adanya beberapa verifikasi klub yang menimbulkan konflik internal di klub tersebut. Kembali ke sudut pandang saya yang penuh dengan kecurigaan, menurut saya inilah salah satu agenda revolusi atau pembersihan di tubuh PSSI dari sisa-sisa kepengurusan yang sebelumnya. Mungkin saja bukan? tapi berdasarkan tulisan saya sebelumnya, sebagai pecinta sepakbola marilah kita tunggu dan lihat saja apa yang akan terjadi dari proses perubahan ini, lebih baikkah? atau mungkin lebih buruk? wallahualam...
Read More..