Singkat Untukmu
Pandangku kian terkelam malam
Tanpa tersirat elok atap naungan
Entah jala cinta menerawang
Tetap bintang memancar temaram
Sela keheningan senyummu pudar perlahan
Bukan tirai mendung sebagai penghalang
Langit malam sejenak alihkan perhatian
Namun kembali indahmu teranalogikan
Hidup Pengkhianatan
Hari-hariku yang penuh pengkhianatan
Hampir sama kelamnya dengan kemunafikan
Kepalsuan dan kemunafikan yang semakin membuat sesak
Terkadang malah sangat sesak
Hari-hariku yang semakin penuh pengkhianatan
Kutambah kembali dengan sebuah pengkhianatan
Hanya untukku dapat bernapas lega barang sejenak
Yang kemudian malah semakin membuat sesak
Belati tajam yang mampu melepaskan ikatan kemunafikan
Malah membuat hatiku terbenam dalam ketakutan
Ironis, ketakutan akan sebuah harapan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar