Laman

Selasa, 29 Juni 2010

Publikasi Puisi

Singkat Untukmu


Pandangku kian terkelam malam

Tanpa tersirat elok atap naungan

Entah jala cinta menerawang


Tetap bintang memancar temaram

Sela keheningan senyummu pudar perlahan

Bukan tirai mendung sebagai penghalang

Langit malam sejenak alihkan perhatian


Namun kembali indahmu teranalogikan






Hidup Pengkhianatan




Hari-hariku yang penuh pengkhianatan

Hampir sama kelamnya dengan kemunafikan

Kepalsuan dan kemunafikan yang semakin membuat sesak

Terkadang malah sangat sesak



Hari-hariku yang semakin penuh pengkhianatan

Kutambah kembali dengan sebuah pengkhianatan

Hanya untukku dapat bernapas lega barang sejenak

Yang kemudian malah semakin membuat sesak



Belati tajam yang mampu melepaskan ikatan kemunafikan

Malah membuat hatiku terbenam dalam ketakutan

Ironis, ketakutan akan sebuah harapan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar