Ikatlah ilmu dengan menuliskannya, menulis adalah pekerjaan untuk keabadian. Baru itu saja pepatah yang saya ketahui tentang betapa pentingnya sebuah tulisan, bahkan sangat penting. Buktinya firman-firman Allah pun dituliskan oleh manusia sekalipun Allah telah menjanjikan akan memelihara firman-firman tersebut (Al-quran) hingga akhir zaman, mungkin saja itu salah satu cara Allah, wallahualam.
Tentang tulisan, tiba-tiba saja pikiran acak saya memecah lamunan. Seberapa banyak halaman jika saya menuliskan setiap detil hidup saya hingga saya mati? Seberapa banyak tinta yang dihabiskan jika saya menuliskan setiap detil hidup saya hingga saya mati? Mungkin saja jika saya pandai menulis dan mengingat setiap kejadian dengan baik akan ada lebih dari seribu halaman, tapi jika saya kurang pandai menulis dan mengingat mungkin lima ratus halaman pun tidak sampai. Pernah membaca novel atau buku-buku setebal lima ratus hingga seribu halaman? Berapa lama kira-kira untuk habis membacanya. sehari? seminggu? sebulan? setahun? yang pasti jauh lebih singkat dari usia si penulis yang menuliskannya.
Pikiran acak saya semakin menjauhkan saya dari lamunan, singkat sekali ternyata hidup kita ini, jika dituliskan maka untuk habis membacanya hanya butuh waktu tidak akan lebih dari satu bulan jika dibaca secara rutin. Saya bukan mengajak untuk membuat tulisan seumur hidup atau membaca setiap tulisan manusia di muka bumi. Kesimpulannya jika harus menulis maka tuliskan apa saja yang akan bermanfaat bagi si pembaca di kemudian hari. Kata-kata yang dituliskan akan mampu mengubah dunia. Kalau bukan seluruh dunia, mungkin "dunia"nya suatu golongan, kalau bukan "dunia"nya suatu golongan, mungkin "dunia"nya seseorang.
Read More..