Laman

Tampilkan postingan dengan label curahan hati. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label curahan hati. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 22 Agustus 2020

Kau dan Kopi



Kau dan Kopi

Ini dunia
tanpa ibarat
mudarat atau manfaat
biar mereka yang bersaksi di akhirat
kopi? Bersaksi?
Mungkin, tapi nanti
iya, memangnya apa yang tidak mungkin?
Ada, kau semuda dan secantik dulu lagi
saat ini
mungkin tidak saat ini, tapi nanti
iya, memangnya apa yang tidak mungkin
suatu saat nanti?
Ingin kopi lagi?
Belum ingin, duduk saja dulu di sini
memangnya kau yang ingin mencuci?
Sebanyak ini? Mungkin nanti, lain kali
terima kasih
memangnya apa yang tidak mungkin
suatu saat nanti?
Read More..

Jumat, 19 Mei 2017

Hadiah Ulang Tahun untuk Mamah Ali

Hampir sepuluh tahun saling mengenal, enam tahun masa pacaran ditambah empat tahun usia pernikahan. Saya selalu dibilang tidak romantis sama sekali oleh Mamah Ali. Jika salah satu faktor penilaian keromantisan itu dari hadiah ulang tahun, bisa jadi penilaian Mamah Ali terhadap saya itu benar karena belum pernah ada kado selama sepuluh tahun untuknya.
Satu-satunya hadiah yang pernah saya beri adalah slide foto-foto yang dilatarbelakangi lagu berjudul Selamat Ulang Tahun dari penyanyi Dewi Lestari. Disertai dengan sebuah puisi yang tidak romantis tapi sangat jujur.
sementara saya post slide foto-fotonya saja karena belum tau cara insert video dari aplikasi android blogger. Ini dia slide foto-fotonya:

Read More..

Sabtu, 09 April 2016

Surat untuk Ali (2)

Nak...
Mamah pernah mengirimi papah pesan singkat yang isinya kira-kira begini: "mamah betul-betul butuh bantuan papah untuk menjaga ali", jelas saja. Kamu sangat sulit sekali diatur, sama seperti bayi aktif pada umumnya. Lalu langsung terlintas di benak papah kalau aktivitas menjaga kamu itu bisa jadi suatu cobaan atau ujian juga buat papah dan mamah. Ujian macam apa? Oke, kalau ujian kesabaran itu sudah pasti nak karena seperti yang papah tulis sebelumnya di atas, seperti bayi pada umumnya, kamu itu sulit sekali diatur, sangat aktif seperti tidak mengenal rasa lelah, papah mamahmu yang masih muda ini saja kewalahan menghadapi keaktifan kamu apalagi Enin dan Engkong... kamu sudah pandai berjalan, banyak hal yang ingin kamu ketahui tapi belum mengerti perkataan orang dan lagi belum bisa berbicara, lengkaplah sudah. Kamu ingin sesuatu, papah mamah tidak mengizinkan tapi kamu tidak mengerti perkataan papah dan mamah jadilah salah satu ujian kesabaran. Kamu ingin sesuatu, kamu belum bisa berbicara dan lagi Papah dan mamah tidak mengerti keinginanmu, jadilah ujian kesabaran lagi... sampai sekarang papah dan mamah kamu ini masih terus belajar sabar menghadapi ujian semacam ini...Ada lagi ujian yang tampak samar, ini ujian rasa cinta... kamu tahu nak... seringkali aktivitas menjaga kamu itu jadi hal yang menjengkelkan tapi tidak jarang pula aktivitas menjaga kamu malah menjadi aktivitas yang sangat menyenangkan, sungguh sangat menyenangkan hingga terkadang lupa kepada Dzat yang menitipkan kamu kepada papah dan mamah. Iya nak, idealnya dan selayaknya cinta kita memang untuk Sang Maha Pencipta. Di situlah letak ujiannya, papah takut terlalu cinta kepada kamu, padahal hakikatnya kamu bukan milik papah dan mamah, kamu hanya titipan dari Allah yang harus dijaga sebaik mungkin. Papah dan mamah jangan sampai gagal di ujian yang ini. Papah dan mamah harus mencintai kamu karena Allah...

Read More..

Jumat, 08 April 2016

Surat untuk Ali (1)

Nak...
Akhir2 ini papah sering merasa sedih karena beberapa kenangan yang terlintas di ingatan papah, kasih izin  papah buat cerita ya...Pertama, kenangan tentang Engkong. Sejak kamu dalam kandungan mamah, banyak hal yang bikin papah takut. Rasa takut untuk menerima tanggung jawab atau titipan yang besar, biasanya papah selalu menghindar buat hal yang seperti ini, memikul tanggung jawab yg besar. Hidup papah selalu dipenuhi hal-hal mudah dan sepele malahan hal-hal yang orang anggap sepele pun seringkali merepotkan papah, bisa dibilang papah ini pengecut. Tapi papah selalu melawan rasa takut untuk menerima kehadiran kamu, buktinya sampe sekarang papah masih bertahan di sini sama kamu nak, walaupun dengan segala keterbatasan daya dan upaya papah. Lalu hubungannya dengan kenangan tentang engkong adalah papah merasa dulu mungkin engkong juga merasakan hal yang sama dengan perasaan papah sekarang. Perasaan memikul tanggung jawab yang besar. Ini sulit nak, sangat sulit, setidaknya untuk orang yang lemah seperti papah. Papah harap dulu engkong lebih kuat dari papah dan nanti kamu juga lebih kuat dari papah. Berbaik sangkalah ke papah nak, di sini papah tulis banyak tentang tanggung jawab bukan berarti menganggap kamu sebagai beban atau tidak menganggap kamu sebagai anugerah. Oke, mungkin lain waktu papah coba jelaskan perasaan papah saat menjelang kedatangan kamu. untuk sekarang kamu cukup tau kalau papah sayang kamu, sayang sekali. Sungguh.Kembali ke perasaan sedih papah karena kenangan tentang engkong, mungkin walaupun papah jelaskan panjang lebar dan papah beri contoh sekalipun kamu belum akan mengerti sekarang, tapi tidak masalah, suatu saat kamu bisa baca tulisan ini dan ga akan bertanya-tanya lagi tentang perasaan papah. Papah seringkali kesulitan membuat kamu tersenyum nak, mungkin engkong juga sering merasakan hal yang sama terhadap papah. Papah seringkali tidak berdaya untuk membuatmu nyaman nak, mungkin engkong juga sering merasakan hal yg sama terhadap papah. Papah selalu kesulitan membuat membuat kamu bahagia, mungkin engkong juga sering merasakan hal yg sama terhadap papah. Tau di mana hal menariknya nak? Perasaan gagal itulah yang membuat papah bertahan untuk terus berjuang membuat kamu tersenyum, membuat kamu nyaman dan membuat kamu bahagia. Saat kamu tersenyum, saat kamu nyaman dan saat kamu bahagia. Kamu harus tau kalau papah juga bahagia, bahkan sangat bahagia. semoga Engkong jg merasakan hal yang sama biar kenangan ini jadi kenangan yang ga bikin papah sedih lagi. Jadi kenangan indah.
Yang kedua, ini soal kenangan papah sama mamah nak. Masih seputar senyuman dan kebahagiaan. Ceritanya begini, papah dan mamah kamu masih pengantin baru, kita tamasya ke pantai naik motor berdua, naik motor tua. Mamah memang suka sekali pantai, hari itu rencananya kita mau ke pantai carita, pantai bagus yg terakhir kali dikunjungi mamah saat masih SMP. Sayangnya kita berangkat terlalu siang jadi pantai yang dicari ga ketemu dan kemaleman pula di jalan pulang, ditambah lagi hujan deres. Semula kita neduh Dulu di mesjid, tapi karena takut kemaleman dan di perjalanan sepi akhirnya kita terobos aja hujannya. Jas hujan cuma ada satu, tentu saja mamah kamu yang harus pakai. Hujan sangat deres, papah dan mamah kedinginan, motor kita sempat masuk lubang beberapa kali karena genangan air hujan yg bikin lubang jalanan ga keliatan dan yang paling parah motor sempat mogok satu kali, untungnya masih bisa jalan lagi. singkat cerita, kita tiba dengan selamat sampai kosan dengan kondisi kedinginan. Seingat papah, mamah langsung membuatkan papah teh manis hangat. Hangat sekali, mungkin ditambah ketulusan dan cinta hingga makin hangat. Begitulah ceritanya... hal yang membuat papah merasa ini adalah kenangan sedih adalah, di momen ini papah benar2 merasakan kelemahan diri papah untuk memikul tanggung jawab melindungi mamah. Di momen itu papah merasa gagal melindungi mamah dari hujan, dari kedinginan dan dari rasa takut akan rintangan dalam perjalanan. Tapi tenang nak, papah masih bertahan untuk terus berusaha melindungi mamah. Walaupun kenyataannya hingga kini mamah yg selalu menjaga kita. Menjaga papah dan kamu nak. 
Papah rasa udah terlalu banyak tulisan ini buat kamu nak, papah cukupkan saja sekelumit curahan hati papah tentang engkong dan mamah kamu yang belakangan ini selalu terlintas di pikiran papah. Lain kali papah nulis lagi.
Read More..

Kamis, 14 Agustus 2014

Kata yang Dituliskan

Ikatlah ilmu dengan menuliskannya, menulis adalah pekerjaan untuk keabadian. Baru itu saja pepatah yang saya ketahui tentang betapa pentingnya sebuah tulisan, bahkan sangat penting. Buktinya firman-firman Allah pun dituliskan oleh manusia sekalipun Allah telah menjanjikan akan memelihara firman-firman tersebut (Al-quran) hingga akhir zaman, mungkin saja itu salah satu cara Allah, wallahualam.

Tentang tulisan, tiba-tiba saja pikiran acak saya memecah lamunan. Seberapa banyak halaman jika saya menuliskan setiap detil hidup saya hingga saya mati? Seberapa banyak tinta yang dihabiskan jika saya menuliskan setiap detil hidup saya hingga saya mati? Mungkin saja jika saya pandai menulis dan mengingat setiap kejadian dengan baik akan ada lebih dari seribu halaman, tapi jika saya kurang pandai menulis dan mengingat mungkin lima ratus halaman pun tidak sampai. Pernah membaca novel atau buku-buku setebal lima ratus hingga seribu halaman? Berapa lama kira-kira untuk habis membacanya. sehari? seminggu? sebulan? setahun? yang pasti jauh lebih singkat dari usia si penulis yang menuliskannya.
Pikiran acak saya semakin menjauhkan saya dari lamunan, singkat sekali ternyata hidup kita ini, jika dituliskan maka untuk habis membacanya hanya butuh waktu tidak akan lebih dari satu bulan jika dibaca secara rutin. Saya bukan mengajak untuk membuat tulisan seumur hidup atau membaca setiap tulisan manusia di muka bumi. Kesimpulannya jika harus menulis maka tuliskan apa saja yang akan bermanfaat bagi si pembaca di kemudian hari. Kata-kata yang dituliskan akan mampu mengubah dunia. Kalau bukan seluruh dunia, mungkin "dunia"nya suatu golongan, kalau bukan "dunia"nya suatu golongan, mungkin "dunia"nya seseorang.
Read More..