Terima kasih Papah, untuk tidak pernah memukul saya atau setidaknya saya lupa kalau Papah pernah memukul saya karena masih amat sangat jauh lebih banyak hal baik yang dapat diingat ketimbang satu atau beberapa pukulan kecil seumur hidup saya.
Sabtu, 05 Maret 2022
Pukulan yang Membekas
Beberapa waktu yang lalu saya memukul Ali (lagi), tepat di wajahnya. Alasannya, dia terus menyakiti Fatima, adiknya. Tujuan saya memukulnya agar ia berhenti menyakiti adiknya lagi, tapi mungkin, saya tidak yakin, saat saya memukul Ali, alasan dan tujuannya tidak sepenuhnya untuk hal-hal yang saya tuliskan sebelumnya. Dan saya merasa bersalah akan hal itu. tadinya saya ragu meminta maaf atau tidak kepada Ali. Setelah menulis dan berpikir. Saya pastikan harus tetap meminta maaf kepada Ali untuk sebagian alasan dan tujuan yang bukan untuk Fatima. Yang saya masih ragukan, apakah cara yang saya pakai (memukul) untuk menghentikan perbuatan Ali kepada adiknya dapat dibenarkan. Ternyata sulit menjadi seorang Ayah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar