Rindu Seorang Pria
Rasa cinta pria yang sedang duduk di kursi sebuah warung kopi untuk anaknya terlihat sangat besar, kopinya masih penuh di dalam sebuah cangkir yang terbuat dari kertas, kopinya tidak meresap ke cangkir kertas karena kreativitas si empunya menghalangi daya kapilaritas.
Tapi bukan itu yang dipikirkan oleh pria yang dari tadi duduk di kursi warung kopi sembari memandangi kopinya sendiri. Sudah berkali-kali si buah hati tak menjawab panggilan teleponnya, gelisah hatinya. Gelisah karena rindu, seperti biasa pria itu hanya ingin mendengar suara anaknya.
Dipanggil lagi buah hatinya melalui telepon. Kembali tidak ada jawaban. Diteguknya lagi minuman yang sedari tadi menemani, membuatnya bahagia walau sendiri, membuatnya lupa akan rindu pada buah hati.
Bukan kopi, kopinya masih penuh di dalam cangkir yang terbuat dari kertas.
Kopinya tidak lagi panas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar