Laman

Minggu, 13 November 2011

Garuda-Garuda dari Pulau Cendrawasih


Euforia kegembiraan masyarakat atas permainan ciamik timnas U-23 Sea Games 2011 juga mempengaruhi saya untuk meluapkan kegembiraan. Salah satu cara yang saya bisa lakukan yaitu memuji mereka melalui tulisan sederhana. Pada tulisan kali ini saya hanya akan menyampaikan kekaguman kepada beberapa punggawa tim nasional asal Papua pulau cendrawasih, tentu saja tanpa melupakan peran penting para pemain lainnya yang tidak berasal dari Papua.
Sangat menarik, di tim nasional Sea Games 2011 kali ini setidaknya berdasarkan pengamatan saya terdapat 5 pemain yang berasal dari Papua. Titus Bonai, Patrich Wanggai, Stevie Bonsapia, Lukas Mandowen, dan tentu saja Oktovianus Maniani. Selain kesamaan asal daerah, ada kesamaan ciri permainan dari kelima pemain tersebut, kecepatan. Walaupun jika diteliti lebih dekat memang Stevie Bonsapia dan Patrich Wanggai kecepatannya masih sedikit di bawah dari ketiga pemain lainnya. Dengan visi bermainnya yang baik Stevie tidak kalah bagus dari rekan-rekannya yang lebih cepat, begitu juga dengan Patrich Wanggai dengan kekuatan teknik dan naluri mencetak golnya yang mumpuni.
Tanpa bermaksud menggurui, saya bermaksud mengulas sedikit permainan dari kelima punggawa tersebut. Tentunya dari sudut pandang saya yang terbatas. Jika dilihat dari usianya yang masih sangat muda, permainan individual atau malah cenderung terlihat egois masih tampak pada permainan mereka, namun pastinya hal tersebut dapat dikurangi dengan terus melatih kerja sama dan kekompakan, selain itu arahan dari Coach RD pun akan sangat membantu. Selain kerja sama ada pula yang perlu dibenahi yaitu visi bermain, mereka pun harus melatih terus kecerdikan bermain agar permainan tim tidak mudah terbaca karena terlalu monoton atau mengandalkan cara yang itu-itu saja misalnya seperti terus menggiring bola ke depan tanpa memperhatikan tempo permainan kawan dan lawan, dengan teknik dan kecerdikan dalam bermain yang terus dilatih tentu saja mereka akan semakin lengkap sebagai pemain sepakbola.
Apapun hasil dari sepakbola Sea Games 2011, baik maupun buruk, jika diibaratkan burung garuda maka para pemain ini adalah garuda-garuda yang masih bisa terbang jauh lebih tinggi lagi. Bukan hanya garuda dari pulau cendrawasih tentunya. Semua garuda punya kesempatan yang sama asal masih mau dan terus mengepakkan sayap. Dengan sedikit syarat sederhana: atmosfer langit sepakabola Indonesia juga ikut mendukung mereka. Garuda-garuda terbang tinggi, Indonesia bangga. Mutualisme bukan?
wallahualam.

Read More..

Kamis, 27 Oktober 2011

Opini: Revolusi atau Pembersihan? (jilid 2)


Revolusi atau pembersihan? dari judulnya terlihat agak berlebihan memang, namun cukup mewakili situasi yang terjadi pada PSSI. Perubahan yang digembor-gemborkan di awal kepengurusannya bukan hanya omong kosong belaka, maka dari itu saya memberanikan diri memberi judul opini dengan kata-kata revolusi. Revolusi di sini mewakili perubahan yang terjadi hampir di setiap lini dari sudut pandang saya yang terbatas, mari kita mulai dari pergantian pelatih tim nasional PSSI senior di awal kepengurusan yang baru. Pergantian yang mendadak dan cukup mengherankan karena bila dilihat dari sisi kinerja, pelatih tim nasional senior sebelumnya tidak begitu mengecewakan, apalagi yang tampak di permukaan PSSI memiliki hubungan yang baik-baik saja dengan pelatih tersebut.
Cerita revolusi atau pembersihan PSSI yang lainnya muncul baru-baru ini dan masih sangat hangat untuk diperbincangkan bahkan untuk diperdebatkan. Perubahan itu antara lain pencabutan mandat PT. Liga Indonesia untuk menyelenggarakan kasta liga tertinggi di Indonesia, untuk kemudian diserahkan kepada PT. Liga Prima Sportindo. Kasta liga tertinggi Indonesia yang digarap oleh PT. Liga Prima Sportindo ini rencananya akan digelar dengan 24 klub peserta dengan 6 klub yang katanya mendapatkan "promosi gratis" karena latar belakang sejarah, dan dilihat dari logo ataupun nama liganya menurut saya agak berbau-bau liga tandingan yang pernah diselenggarakan di musim lalu. Soal yang itu saya belum berani berkomentar banyak.Perubahan lainnya adalah adanya beberapa verifikasi klub yang menimbulkan konflik internal di klub tersebut. Kembali ke sudut pandang saya yang penuh dengan kecurigaan, menurut saya inilah salah satu agenda revolusi atau pembersihan di tubuh PSSI dari sisa-sisa kepengurusan yang sebelumnya. Mungkin saja bukan? tapi berdasarkan tulisan saya sebelumnya, sebagai pecinta sepakbola marilah kita tunggu dan lihat saja apa yang akan terjadi dari proses perubahan ini, lebih baikkah? atau mungkin lebih buruk? wallahualam...
Read More..

Rabu, 21 September 2011

Review Pertandingan AC Milan vs Udinese

AC Milan menjamu Udinese di San Siro pada Kamis (22/9), kali ini Milan sebagai tim tuan rumah tentu saja mengincar kemenangan pertamanya di musim ini setelah mendapatkan hasil yang kurang maksimal pada dua pertandingan sebelumnya. sementara itu, Udinese datang ke San Siro dengan tekad untuk meneruskan tren positifnya yaitu menang di dua laga sebelumnya.

Sejak menit awal Milan memang terus menekan pertahanan Udinese namun tercatat tidak ada peluang yang benar-benar membahayakan di depan gawang kiper Handanovic,justru Udinese malah unggul lebih dulu melalui tendangan Antonio Di Natale yang memanfaatkan kesalahan penjaga gawang Christian Abbiati dalam mengantisipasi bola crossing di menit ke-20. skor 0-1 untuk tim tamu bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua Milan kembali menguasai permainan untuk menyamakan kedudukan, hasilnya gol debutan El Shaarawy menyamakan skor menjadi 1-1. El Shaarawy menerima umpan dari Antonio Cassano dan menceploskannya ke gawang Handanovic. di menit ke-85 penyerang veteran Filippo Inzaghi masuk menggantikan Gianluca Zambrotta untuk menambah daya gedor Milan, namun hingga akhir pertandingan tidak ada gol tercipta untuk kedua tim, skor akhir 1-1.
Read More..

Review Indonesia VS Bahrain

Pola 4-4-2 diterapkan oleh pelatih tim nasional Wim Rijsbergen. Dari susunan pemain memang terlihat timnas bakal mengeluarkan seluruh kekuatannya untuk meraih hasil maksimal, menang untuk tiga poin. Empat pemain bertahan yang dimainkan adalah Hamka, M. Robi, Benny Wahyudi, dan Muhammad Nasuha. Empat pemain tengah terbaik di Indonesia saat ini pun diturunkan Firman Utina, Ahmad Bustomi, Boaz Solossa, dan Muhammad Ridwan. Dilengkapi oleh dua striker tajam Bambang Pamungkas dan Cristian Gonzales.

Seperti yang dijanjikan oleh Rijsbergen sebelumnya, Timnas langsung keluar menyerang sejak menit awal, semangat terlihat dari permainan para punggawa timnas. Awalnya umpan-umpan pendek yang diterapkan cukup dapat merepotkan barisan pertahana bahrain. Namun pola serangan seperti itu tidak terlihat lama karena umpan-umpan pemain timnas yang sudah mulai dapat dibaca oleh para pemain bahrain. Permainan direct pass ke striker dilakukan setelah kedua sayap indonesia sudah terlihat tidak mampu lagi diandalkan oleh barisan belakang dan pemain tengah. Boaz solossa seolah kehilangan sentuhan, M. Ridwan tak mampu mengimbangi permainan bek kanan lawan. Hingga akhir permainan, pola tersebut tetap dipertahankan, jarak antara pemain tengah dan pemain depan yang cukup jauh membuat penyerangan mandek, konsentrasi lini belakang pun buyar. Akhirnya indonesia kembali kalah dengan dua gol yang terlihat cukup konyol menurut saya.
Maju terus sepakbola Indonesia.
Read More..

Senin, 18 Juli 2011

Opini: Revolusi atau Pembersihan?


Bismillah.
Alhamdulillah, setelah cukup lama tidak menulis akhirnya saya memberanikan diri untuk kembali belajar berani menyampaikan opini. Ya, opini, sekali lagi saya tulis opini, karena tulisan ini hanya disampaikan dari sudut pandang saya sebagai penulis dan kurang didukung oleh fakta-fakta yang aktual.
Kali ini tulisan saya kembali mengenai sepakbola tepatnya PSSI. Pasca terpilihnya Djohar Arifin Husin sebagai Ketua Umum PSSI periode 2011-2015, saya melihat berita di salah satu televisi swasta yang mengabarkan tentang pemecatan pelatih kepala Tim Nasional, Alfred Riedl. Dalam forum-forum di internet, televisi ini cukup terkenal agak berlebihan dalam mengabarkan berita. Setelah melihat berita pemecatan tersebut dari televisi yang saya maksud akhirnya saya kurang lebih setuju dengan pendapat forum-forum di internet. Di berita tersebut, pemecatan Alfred Riedl disangkutpautkan dengan pembersihan kepengurusan PSSI dari masa dan massanya Nurdin Halid.
Terlepas dari benar atau salahnya sangkut paut berita tersebut, permasalahan sebenarnya adalah sama sekali tidak ada masalah dan tidak ada yang salah dengan kepengurusan yang baru. Itu kan kebijakan mereka, itu kan hak mereka. Biar waktu, sejarah, dan masyarakat pecinta sepakbola nasional yang menentukan tepat atau tidaknya kebijakan mereka. Kalaupun pembersihan kepengurusan dari sisa-sisa kejayaan Nurdin Halid atau yang biasa disebut media sebagai revolusi PSSI memang benar adanya, idealnya kritik tidak usah berlebihan. Cobalah untuk bersikap dewasa. Pemilihan setiap individu di kepengurusan PSSI toh sudah dipikirkan oleh Kepengurusan yang baru, ya walaupun entah dipikirkan secara matang atau setengah matang. Yang pasti pemilihan pengurus tersebut pastinya orang-orang yang bisa dan cocok untuk diajak kerja sama oleh kepengurusan baru. Bukannya itu suatu hal yang wajar? menurut saya sangat wajar. Masalah intervensi dari pihak luar bagaimana? Sekali lagi, kalaupun benar ada intervensi, idealnya kritik tidak berlebihan dan sebaiknya kita tunggu saja hasilnya. Setelah hasil dapat dilihat, baru layangkan kritik, saran, dan evaluasi.
Revolusi atau Pembersihan? wallahu a'lam. Saya lebih suka menunggu hasil karena saya belum terlibat dalam PSSI, apa yang bisa saya lakukan...? just wait and see.
Read More..

Minggu, 10 Juli 2011

Ketua Umum PSSI terpilih: Prof.Dr.Ir. Djohar Arifin Husin


Akhirnya PSSI dapat menyelenggarakan kongres dengan lancar, sekaligus memilih ketua umum yang baru untuk periode 2011-2015. Menurut hemat saya, ancaman sanksi yang akan diberikan oleh FIFA jika PSSI kembali gagal menyelesaikan kongresnya adalah salah satu penyebab suksesnya Kongres PSSI tersebut. Kelompok 78 yang akhirnya melunak dan tidak lagi mendukung Goerge Toisuttta maupun Arifin Panigoro, kali ini mengantarkan Prof.Dr.Ir Djohar Arifin Husin untuk menjadi orang nomor satu di PSSI. Selamat bertugas kepada Bapak Prof.DR.Ir Djohar Arifin Husin.
Berikut ini adalah profil dari seorang Prof.Dr.Ir Djohar Arifin Husin:

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Prof Dr Ir Djohar Arifin Husin.
Tempat, Tanggal Lahir : Tanjung Pura, 13 September 1950
Agama : Islam
Pekerjaan : Staf Pengajar Kopertis Wilayah I DPK UISU
Jabatan Terakhir : Staf Ahli Menteri Negara Pemuda dan Olahraga
Status Pernikahan : Menikah, 1 isteri, 4 anak, 3 cucu
Nama Isteri : Marina Hutabarat
Hobi : Olahraga Sepakbola, Tenis, Renang. Membaca

Keahlian Khusus : Pertanian Perkebunan, Perencanaan Kota dan Wilayah

PENDIDIKAN

Doktor (Ph.D) Bidang Perencanaan Kota & Wilayah, Universiti Malaya, Malaysia.
Akta Mengajar (Akta V) Universitas Terbuka, Indonesia
Sarjana Pertanian Perkebunan (Ir) Fakultas Pertanian USU, Medan.
Sarjana Muda (BSc) Bidang Perkebunan, Fakultas Pertanian USU, Medan.
Madrasah Rendah, Menengah Pertama, Menengah Atas di Tanjung Pura, Langkat.
SD, SMP, SMA Negeri di Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Utara

PENGHARGAAN

Penghargaan Dosen Teladan Tkt Nasional, (Adihtya Tridharma Nugraha) 1985.
Penghargaan Pembina Olahraga Sumatera Utara, 2003.
Satya Lencana Pengabdian 20 tahun PNS.
Gelar Adat Dari Kesultanan Serdang Sumatera Utara “Datuk Pandita Indra Wangsa” Tahun 2007.

PENGALAMAN OLAHRAGA

Pemain PSL Langkat 1968-1969
Pemain PSMS Medan 1973- 1976
Wasit Nasional dan Internasional 1976- 1987
Pelatih Sepakbola bersertifikat S3
Macht Inspector PSSI 1987
International Football Match Inspector 2003
Menejer Tim Nasional PSSI Yr ke Kejuaraan Asia di Bangkok,1994
Pelatih Tim Nasional Timnas Mahasiswa ke POM Asean di Singapora,1994
Menejer Tim Nasional PSSI dalam rangka uji coba ke Myanmar, 2003
Menejer Tim Nasional PSSI Yr ke Kejuaraan Asean di Vietnam, 2003
Ketua Komisi wasit PSMS Medan 1977-1980
Ketua komisi Wasit Komda PSSI Sumut 1981-1984
Wakil Sekretaris Komda PSSI Sumut 1984-1988
Sekretaris Komda PSSI Sumut 1988-1996
Wakil Ketua Komda PSSI Sumut 1996-2000
Wakil Ketua Umum Pengda Tae Kwon Do Sumatera Utara 1994-1998
Ketua Komda PSSI Sumut 2000-2004
Ketua Harian KONI Sumut 2003
Ketua Bidang Litbang KONI Pusat 2003
Sekretaris Jenderal KONI Pusat 2003-2005
Anggota Sea Games Federation 2003-2005
Vice President The Islamic Solidarity Sports Federation 2005-2009
Ketua Umum PB Persatuan Olahraga Zulkarnaeh Indonesia
Ketua Umum PB Persatuan Taugh Seluruh Indonesia
Vice Presiden Federasi Olahraga Sambo Asia
Ketua Umum PB Persatuan Sambo Indonesia

Dari profil tersebut dapat kita lihat, prestasi pribadi dan pengalamannya yang cukup mumpuni untuk menjadi seorang Ketua Umum PSSI. Semoga Bapak Prof.Dr.Ir Djohar Arifin Husin dapat menjalankan amanah yang diembannya dengan baik dan menyajikan perubahan pada persepakbolaan nasional.

Read More..

Rabu, 06 Juli 2011

Profil Singkat Calon Ketua Umum PSSI


Berikut profil singkat kandidat ketua umum PSSI Periode 2011-2015:

1. Agusman Effendi
Pria kelahiran 5 Agustus 1954 ini lebih dikenal sebagai seorang pengusaha dan politisi. Ia pernah menjadi Komisaris Utama PT Bukit Nusa Indah Perkasa Jakarta (1995-2001), Komisaris Utama PT Tatawira Sakti Jakarta (1995-2001) dan Dirut PT Lautan Berlian Realty Jakarta (1998-2004). Agusman juga diketahui merupakan politisi Partai Golkar. Untuk pengalaman di sepakbola, ia pernah menjadi pejabat Plt Ketum PSSI di tahun 2004 saat Nurdin Halid terbelit kasus pidana.

2. Adhan Dambea
Ketua klub Persigo Gorontalo, Adhan Dambea, resmi menjadi satu dari 18 calon Ketua Umum PSSI. Ia dicalonkan oleh Pengurus cabang PSSI Provinsi Gorontalo.
Selain aktif di kepengurusan sepakbola, ia juga menjabat sebagai Wali Kota Gorontalo. Saat ini, ia menjadi ketua Nasional Demokrat Gorontalo

3. Jusuf Rizal
Jusuf Rizal dikenal sebagai Presiden LIRA (Lumbung Informasi Rakyat). Selain aktif di LIRA, Jusuf juga pernah menjabat sebagai Direktur Pembinaan Usia Muda PSSI. Disamping itu, ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Marketing dan Promosi PSSI. Atas pengalamannya berkecimpung di PSSI, Jusuf pun memberanikan diri maju dalam bursa calon Ketua Umum PSSI.

4. Syarif Bastaman
Pria kelahiran Tasikmalaya, 12 Juni 1963 ini dikenal sebagai politisi Senayan. Saat ini Syarif masih menjabat sebagai anggota DPR RI Komisi VII dari fraksi PDI Perjuangan. Di internal partai, pria yang biasa di panggil Syabas ini juga menjabat sebagai Sekjen Banteng Muda Indonesia. Berbagai jabatan di dunia olahraga ia emban seperti Ketua Persatuan Squash Indonesia, Ketua Harian GABSI (Bridge). dan sebelumnya pernah menjabat sebagai Ketua Bidang Hukum PSSI.

5. IGK Manila
I Gusti Kompyang Manila S.Ip adalah pensiunan Mayor Jenderal TNI AD (POM ABRI) kelahiran Singaraja, 8 Juli 1942. Manila mengawali karir militer saat lulus Akademi Militer Nasional pada tahun 1964. Jabatan yang pertama diemban adalah sebagai Danton Yon PP 1965. Selanjutnya, berbagai jabatan militer diemban, antara lain ADC Pangkopur Pom IV Kalbar 1966, Kabag Hartib Disprovad 1978, dan Pusdik POM 1985 hingga Staf Ahli Pangab 1993. Bukan hanya dunia militer yang dijalani, Manila juga turut aktif di olahraga Sepakbola. Pada tahun 2007, IGK Manila pernah menjabat sebagai Ketua BWSI (Badan Wasit Seluruh Indonesia) PSSI. IGK Manila juga pernah menjabat sebagai manajer Persija Jakarta.

6. Habil Marati
Pria kelahiran 7 November 1962 ini dikenal sebagai politisi dari Partai Persatuan Pembangunan. Meski demikian, dunia sepakbola bukanlah sesuatu yang asing baginya. Ia pernah menjabat sebagai penasehat PSSI Sumut 2002-2005.

7. Wahidin Halim
Pria kelahiran Tangerang, 14 Agustus 1954 ini menghabiskan hidupnya lebih banyak di dunia pemerintahan. Wahidin Halim mengawali karir di 1978 sebagai Kepala Desa Pinang. Tahun demi tahun berbagai jabatan pernah ia jalani seperti Camat Tigaraksa, Camat Ciputat, Sekda Kota Tangerang hingga jabatan puncak sebagai Walikota Tangerang selama dua periode (2003-2008 dan 2008-2013). Ada 3 cabang olahraga yang ia tekuni hingga kini yakni sepak bola, badminton, dan catur. Wahidin pernah menjadi pengurus dan manajer Persita. Saat ini, Waihidin masih menjabat sebagai Ketua Umum Persikota Tangerang. Dua klub ini telah memberinya pengalaman berharga dalam mengurusi sepakbola nasional

8. Sarman
Sarman El Hakim adalah ketua Masyarakat Sepak Bola Indonesia (MSBI). Ia juga merupakan Ketua Sepakbola Alumni Universitas Indonesia. Majunya Sarman dalam bursa Ketum PSSI 2011-2015 didukung oleh Persikad Depok

9. Yesaya Buenei
Yesaya adalah Ketua Umum Persiwar Waropen dan juga Bupati Waropen Papua. Ia juga pernah menjabat beberapa posisi penting di pemerintahan Provinsi Papua.
10. Sutiyoso
Sutiyoso adalah seorang politikus dan mantan tokoh militer Indonesia berbintang tiga. Berbagai jabatan militer pernah diemban pria 66 tahun ini. Namun sosoknya mulai mencuat saat terpilih sebagai komandan resimen terbaik se-Indonesia ketika menjabat Kepala Staf Kodam Jaya pada 1994. Pria kelahiran Semarang, 6 Desember 1944 ini juga pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta selama dua periode, mulai 6 Oktober 1997 hingga 7 Oktober 2007. Jabatan lain yang dipegang oleh Sutiyoso ialah Ketua Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) periode 2004 - 2008. Di sepakbola, Sutiyoso juga bukan orang awam. Selama menjadi Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso juga menjadi pembina Persija Jakarta. Bersama Bang Yos, Persija pernah merebut juara Liga Indonesia VII, 2011.

11. Erwin Aksa
Pria 33 tahun ini menjabat sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia). Erwin sejak lama dikenal sebagai seorang pengusaha. Saat ini, dia masih menjabat sebagai Presiden Direktur Bosowa Corporation. Sejak remaja, Erwin telah berkecimpung dalam dunia olah raga, khususnya sepak bola. Erwin saat itu menjadi manager klub sepak bola profesional termuda di Indonesia di usia 24 tahun. Erwin memimpin PSM Makassar selama 4 musim sejak 1999-2003 dan mampu membawa PSM dua kali menjadi runner-up Ligina. Selain memimpin PSM, Erwin membawa perusahaan yang dipimpinnya, Semen Bosowa, menjadi sponsor utama sejumlah klub besar seperti PSM dan Persipura Jayapura. Semen Bosowa juga pernah mengelola Persim Maros yang berlaga di kompetisi Divisi 1 PSSI.

12. Iman Arif
Pengusaha kelahiran 27 November 197 ini dikenal sebagai sosok yang mencintai dunia sepakbola. Itu dibuktikan dengan sejumlah jabatan yang ia emban di sepakbola seperti Deputi Bidang Teknis Badan Timnas Nasional, Direktur Sekolah Sepakbola Arsenal Indonesia dan Presdir Indonesia Football Academy. Kabarnya, Iman juga memiliki 20 persen saham klub sepakbola Inggris, Leicester.

13. Achsanul Qosasi
Pria kelahiran Sumenep 10 Januari 1966 ini lebih dikenal sebagai politisi Partai Demokrat. Qosasi adalah anggota DPR RI dan pengurus DPP Partai Demokrat. Selain dunia politik, hingga saat ini ia masih menjabat sebagai bendahara PSSI.

14. Indra Muchlis Bin Adnan
Pria kelahiran Riau, 29 Desember 1966 ini adalah sosok yang aktif di beragam kegiatan. Selain dikenal sebagai politisi Partai Golkar dengan menjabat Ketua DPD Golkar Riau, ia juga dikenal sebagai Ketua Dewan Pembina di lembaga pendidikan yang berada di daerahnya. Pria yang meraih gelar S2 di Universitas Malaysia ini punya pengalaman memimpin organisasi sepakbola PSSI Riau.

15. Djohar Arifin
Djohar Arifin adalah mantan staf ahli Menpora. Ia berpengalaman pernah menjabat sebagai Sekjen KONI Pusat dan Ketua Pengda PSSI Sumut. Djohar mencalonkan diri sebagai calon Ketum PSSI dengan didukung oleh PS Madina Medan Jaya.

16. Robertus Indratno
Robertus Indratno lahir di Karanganyar, 21 Maret 1060. Lulusan Spesialis-1 (Sp-1) International Intitute for Hydraulic and Environmental Engineering (IHE), Delft-The Netherlands ini memiliki banyak pengalaman tentang dunia sepakbola. Khususnya di Papua, ia pernah menjabat sebagai Manajer tim Persipura U-21, Ketua Umum Liga Non Amatir Persipura Jayapura dan Ketua Harian Persewar Waropen (Papua).

17. Japto S Soerjosoemarno
Pria kelahiran Solo, Jawa Tengah, 16 Desember 1949 ini dikenal sebagai tokoh pemuda di Indonesia. Japto merupakan salah satu tokoh organisasi kemasyarakatan Pemuda Pancasila. Selain aktif di Pemuda Pancasila, ia juga aktif dalam organisasi FKPPI (Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri ABRI). Sedangkan di dunia politik, ia menjabat sebagai Ketua Umum DPP Partai Patriot. Di samping bergelut di dunia politik, dia juga adalah seorang tokoh penyayang dan pelestarian binatang WWF.

18. Tahir Mahmud
Satu lagi sosok yang muncul menjadi calon ketua umum PSSI periode 2011-2015 adalah Tahir Mahmud. Ia pernah memiliki pengalaman dalam organisasi sepakbola dengan menjadi Manajer PSM Makassar di era perserikatan.
sumber: 1, 2
Read More..