Minggu, 23 Januari 2011
Tablet Maestro Evolve III
Alhamdulillah setelah sekian lama tidak menerbitkan artikel di blog menatapi awan ini akhirnya penulis kembali memiliki keinginan untuk menulis. Sebagai permulaan untuk mengembangkan kembali semangat yang sempat memudar maka penulis akan memulainya dengan berita singkat yang sumbernya dari beritateknologi.com. Artikel ini menampilkan informasi tentang gadget terbaru berupa tablet PC yang dikeluarkan oleh Maestro, Tablet Maestro Evolve III. Keunggulan utama dari tablet yang rencananya akan diluncurkan pada kuartal kedua tahun 2011 ini adalah kemampuannya untuk memiliki trple boot sekaligus yaitu Windows 7, Google Android, dan MeeGo Linux. Tablet ini dilengkapi dengan spesifikasi berupa CPU Intel Atom N475, memori 2GB RAM, dan penyimpanan 32 GB solid state disk. Tablet triple boot ini memiliki layar 10 inchi, WiFi dan 3G. Tablet ini pun dapat dikatakan cukup ringan karena hanya memiliki bobot 0,9 Kg. Read More..
Minggu, 02 Januari 2011
Liga Primer Indonesia
Liga Primer Indonesia adalah kompetisi yang diikuti 19 tim sepakbola profesional di Indonesia. Liga Primer Indonesia diselenggarakan oleh PT. LPI dengan chairman Arifin Panigoro. Liga ini belum mendapat persetujuan dari PSSI, sehingga penyelenggaraannya dianggap sebagai liga tandingan LSI yang sudah bergulir sebelumnya. Sedianya kompetisi LPI akan digelar pada 8 Januari mendatang, pada peluncuran kompetisi di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (22/12). Arifin Panigoro selaku chairman PT. LPI mengatakan bahwa, "Ada tiga pilar penting untuk mengembangkan sepakbola Indonesia, yakni kompetisi yang mengedepankan good governance, pembinaan usia dini, serta pendekatan ilmiah." Nada penolakan sangat jelas terdengar dari pihak PSSI, melalui Ketua Umumnya, Nurdin Halid menegaskan bahwa tidak akan mengijinkan LPI digelar karena PSSI sudah memiliki LSI dan dalam statuta FIFA dijelaskan bahwa kompetisi yang berlangsung di Indonesia harus berafiliasi dengan PSSI.
Nugraha Besoes selaku Sekjen PSSI juga menyatakan penolakannya, menurutnya AFC dan FIFA tidak akan menerima adanya LPI. Namun, Kesit B Handoyo sebagai salah satu anggota tim perumus LPI menyatakan bahwa pembentukan LPI bukan tanpa perhitungan, mereka telah memberitahukan struktur kepengurusan LPI kepada Presiden, Menpora, KONI, PSSI, AFC, AFC Pro League Committe, dan tentu saja FIFA. Berikut ini merupakan 19 tim yang mengikuti Liga Primer Indonesia:
1. Aceh United
Pelatih: Lionel Charbonnier (Prancis)
Stadion: Harapan Bangsa, Banda Aceh (kapasitas 40.000)
2. Bali De Vata
Pelatih: Willy Scheepers (Belanda)
Stadion: Kapten I Wayan Dipta, Gianyar (kapasitas 25.000)
3. Bandung FC
Pelatih: Nandar Iskandar
Stadion: Siliwangi, Bandung (kapasitas 25.000)
4. Batavia Union
Pelatih: Roberto Bianchi (Brasil)
Stadion: Tugu, Jakarta (Kapasitas 20.000)
5. Bogor Raya
Pelatih: John Arwandy
Stadion: Persikabo, Bogor (kapasitas 15.000) dan Pajajaran, Bogor (kapasitas 12.000)
6. Cendrawasih Papua
Pelatih: Uwe Erkebrecher (Jerman)
Stadion: Mandala, Jayapura (kapasitas 30.000)
7. Jakarta 1928
Pelatih: Bambang Nurdiansyah
Stadion: Lebak Bulus (kapasitas 25.000)
8. Kabau Padang
Pelatih: Divaldo Alves (Portugal)
Stadion: Agus Salim, Padang (kapasitas 28.000)
9. Ksatria XI Solo
Pelatih: Branko Babic (Serbia)
Stadion: Manahan, Solo (kapasitas 24.000)
10. Makassar City
Pelatih: Michael Feichtenbeiner (Jerman)
Stadion: Andi Mattalata, Makassar (kapasitas 20.000)
11. Manado United
Pelatih: Muhammad Al Hadad
Stadion: Klabat, Manado (kapasitas 20.000)
12. Medan Bintang
Pelatih: Rene Van Eck (Belanda)
Stadion: Teladan, Medan (kapasitas 20.000)
13. Medan Chiefs
Pelatih: Jorg Steinebruner (Jerman)
Stadion: Teladan, Medan (kapasitas 20.000)
14. Persebaya
Pelatih: Aji Santoso
Stadion: Gelora 10 Nopember, Tambaksari, Surabaya (kapasitas 35.000)
15. Persema
Pelatih: Timo Scheuneman (Jerman)
Stadion: Gajayana, Malang (kapasitas 30.000)
16. Persibo
Pelatih: Sartono Anwar
Stadion: Letjen Haji Sudirman, Bojonegoro (kapasitas 15.000)
17. Real Mataram
Pelatih: Jose Basualdo (Argentina)
Stadion: Maguwoharjo, Yogyakarta (kapasitas 30.000)
18. Semarang United
Pelatih: Edy Paryono
Stadion: Jatidiri, Semarang (kapasitas 25.000)
19. Tangerang Wolves
Pelatih: Paulo Camargo (Brasil)
Stadion: Benteng (kapasitas 25.000)
semoga LPI tidak menjadi pemecah belah sepakbola Indonesia. Bravo Sepakbola Indonesia. Read More..
Rabu, 29 Desember 2010
Opini: Antiklimaks Tim Nasional
Semula ingin menerbitkan tulisan yang berjudul Kolom: Antiklimaks Tim Nasional. Namun niat tersebut urung dilakukan karena Penulis belum punya cukup keberanian untuk membuat sebuah tulisan seperti itu walaupun di halaman blog pribadi, penyebab yang lain adalah paradigma Penulis sendiri tentang sebuah kolom, yang sering Penulis lihat, kolom merupakan beberapa bagian dari suatu halaman media tertulis yang diisi oleh tulisan orang-orang dengan kapabilitas, kredibilitas atau mungkin tingkat kepakaran yang tidak diragukan lagi oleh orang banyak. Oleh karena itu, di sini Penulis hanya akan menerbitkan tulisan yang berjudul Opini: Antiklimaks Tim Nasional. Sesuai dengan judulnya tulisan ini hanya berisi opini yang kebenarannya belum teruji, selain itu bahasannya pun hanya sekedar di permukaan alias tidak mendalam.
Garuda Di Dadaku menjadi jargon yang cukup menggetarkan nasionalisme setiap warga negara Indonesia selama beberapa hari ini, fenomena tersebut muncul karena adanya Piala AFF. Di turnamen tersebut lagi-lagi Indonesia masuk hingga babak Final. Untuk yang keempat kalinya. Sepanjang pengamatan Penulis dari keikutsertaan Tim Nasional pada Piala AFF terdahulu, ada hal berbeda yang dirasakan. Pertama tentu saja dari komposisi Tim dari pelatih hingga pemain, yang kedua adanya dua orang pemain naturalisasi alias tidak asli berdarah Indonesia di dalam Tim Nasional. Hal ketiga dan yang paling mengherankan adalah pemberitaan yang terlalu dibesar-besarkan atas keberhasilan Tim Nasional untuk menembus ke babak Final.
Seperti yang telah pembaca ketahui, hasil akhir dari Final Piala AFF 2010 tersebut adalah 4-2 keunggulan aggregat Malaysia atas Indonesia, untuk keempat kalinya Indonesia menjadi Runner Up turnamen yang sama. Alfred Riedl, Pelatih Tim Nasional sama sekali tidak menyoroti masalah teknis tentang kekalahan tim asuhannya, hanya saja Dia sudah menegaskan dari awal bahwa pemberitaan yang berlebihan terhadap Tim Nasional jelas akan mempengaruhi penampilan mereka saat bertanding, mempengaruhi di sini dapat kita artikan sebagai mengganggu. Ada yang bilang Tim Nasional kali ini dipolititisir oleh banyak pihak. Mungkin saja dan memang kelihatannya seperti itu.
Prestasi tak dapat diraih namun malang dapat ditolak. Mungkin itu pepatah yang cukup tepat untuk mendeskripsikan PSSI selepas penyelenggaraan Piala AFF 2010, setelah gagal meraih juara dan hanya mendapatkan gelar runner up untuk keempat kalinya. Padahal untuk coba meraih gelar juara PSSI sudah menambahkan amunisi instan seperti Irfan Bachdim dan Cristian Gonzales.Tapi masih gagal. Namun malang dapat ditolak? Kenapa? Secara kasat mata, penjualan tiket untuk semifinal dan final Piala AFF jumlahnya tentu saja sangat besar dan mendatangkan keuntungan bagi PSSI walaupun pengelolaannya yang dilakukan sendiri oleh PSSI tanpa menunjuk pihak ketiga yang profesional, berlangsung kacau balau. Menanggapi pengelolaan tiket ini, Budiarto Sambasy selaku pengamat mengatakan, " PSSI organisasi yang tidak mau belajar".
Terlepas dari gagalnya Tim Nasional meraih gelar juara Piala AFF untuk pertama kalinya dan kekisruhan dalam pengelolaan tiket yang tidak profesional tetap saja jargon Garuda Di Dadaku masih menggetarkan jiwa pendukung Tim Nasional yang belum terpuaskan dahaganya dengan hanya melihat tim kebanggaannya mengangkat piala dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Tentu saja setelah pertandingan berakhir.
Bravo Sepakbola Indonesia.
Selasa, 28 Desember 2010
Paper Based Augmented Reality
Dalam kuliah Kapita Selekta Komputer yang membahas tentang realitas tertambah atau augmented reality, ini merupakan tugas kedua yang penulis dapatkan dari dosen pengajar. Tugas berkelompok ini adalah mencari sebuah video atau penelitian tentang augmented reality yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, setelah mendapatkan bahan tersebut barulah dipresentasikan di depan kelas. Pada tugas kali ini penulis dan kawan-kawan mendapatkan jurnal tentang pemanfaatan augmented reality pada sebuah kertas tanpa marker, judul jurnal tersebut aadalah "Paper Based Augmented Reality" jurnal ini diterbitkan pada 17th International Conference on Artificial Reality and Telexistence 2007, jurnal lengkapnya dapat diunduh di akhir artikel ini.
Sekilas mengenai Paper Based Augmented Reality, hal ini merupakan paradigma baru dalam penerapan teknologi augmented reality, karena pada Paper Based Augmented Reality menggunakan kertas namun tidak mengubah bentuk fisik dari kertas tersebut misalnya dengan menambahkan marker atau bar code tertentu untuk menampilkan obyek virtualnya. Teknologi ini akan memanfaatkan pola-pola unik dari sebuah teks untuk dijadikan marker, sehingga teknologi ini membutuhkan pengenal atau recognizer. Contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari adalah buku panduan perjalanan dan sistem kertas yang dapat diklik.
unduh jurnal lengkap
lihat video
Read More..
Sekilas mengenai Paper Based Augmented Reality, hal ini merupakan paradigma baru dalam penerapan teknologi augmented reality, karena pada Paper Based Augmented Reality menggunakan kertas namun tidak mengubah bentuk fisik dari kertas tersebut misalnya dengan menambahkan marker atau bar code tertentu untuk menampilkan obyek virtualnya. Teknologi ini akan memanfaatkan pola-pola unik dari sebuah teks untuk dijadikan marker, sehingga teknologi ini membutuhkan pengenal atau recognizer. Contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari adalah buku panduan perjalanan dan sistem kertas yang dapat diklik.
unduh jurnal lengkap
lihat video
Sabtu, 25 Desember 2010
Proses Bisnis E-Commerce
Secara garis besar, proses bisnis dalam e-commerce meliputi empat bagian, yaitu information sharing, pemesanan produk atau jasa, pendistribusian produk atau jasa, kemudian purna jual. Proses bisnis pertama di dalam sistem E-Commerce ini dinamakan sebagai “information sharing”. Prinsip penjual di dalam proses ini adalah untuk mencari dan menjaring calon pembeli sebanyak-banyaknya, sementara prinsip pembeli adalah berusaha sedapat mungkin mencari produk atau jasa yang diinginkannya, dan mencoba untuk mencari tahu penilaian orang lain terhadap produk atau jasa tersebut.
Proses bisnis selanjutnya adalah melakukan pemesanan produk atau jasa secara elektronik. Dua pihak yang bertransaksi sudah selayaknya harus melakukan aktivitas perjanjian tertentu, sehingga proses pembelian dapat dilakukan dengan sah, benar, dan aman. Pembelian antara dua entiti bisnis biasanya dilakukan melalui jaringan tertentu seperti EDI (Electronic Data Interchange) atau ekstranet. Di dalam proses bisnis ini, ada empat aliran entiti yang harus dikelola dengan baik:
1. Flow of goods (aliran produk);
2. Flow of information (aliran informasi);
3. Flow of money (aliran uang); dan
4. Flow of documents (aliran dokumen).
Setelah transaksi usai dilakukan maka proses ke tiga adalah mendistibusikan produk ke tangan konsumen,
Proses terakhir yaitu aktivitas purna jual dijalankan. Pada tahapan ini penjual dan pembeli melakukan berbagai aktivitas atau komunikasi seperti:
1. Keluhan terhadap kualitas produk;
2. Pertanyaan atau permintaan informasi mengenai produk-produk lain;
3. Pemberitahuan akan produk-produk baru yang ditawarkan;
4. Diskusi mengenai cara menggunakan produk dengan baik,
4. Dan lain sebagainya.
Target dari interaksi ini adalah agar di kemudian hari terjadi kembali transaksi bisnis antara kedua pihak yang didasari pada kepuasan pelanggan.
unduh file presentasi
Read More..
Proses bisnis selanjutnya adalah melakukan pemesanan produk atau jasa secara elektronik. Dua pihak yang bertransaksi sudah selayaknya harus melakukan aktivitas perjanjian tertentu, sehingga proses pembelian dapat dilakukan dengan sah, benar, dan aman. Pembelian antara dua entiti bisnis biasanya dilakukan melalui jaringan tertentu seperti EDI (Electronic Data Interchange) atau ekstranet. Di dalam proses bisnis ini, ada empat aliran entiti yang harus dikelola dengan baik:
1. Flow of goods (aliran produk);
2. Flow of information (aliran informasi);
3. Flow of money (aliran uang); dan
4. Flow of documents (aliran dokumen).
Setelah transaksi usai dilakukan maka proses ke tiga adalah mendistibusikan produk ke tangan konsumen,
Proses terakhir yaitu aktivitas purna jual dijalankan. Pada tahapan ini penjual dan pembeli melakukan berbagai aktivitas atau komunikasi seperti:
1. Keluhan terhadap kualitas produk;
2. Pertanyaan atau permintaan informasi mengenai produk-produk lain;
3. Pemberitahuan akan produk-produk baru yang ditawarkan;
4. Diskusi mengenai cara menggunakan produk dengan baik,
4. Dan lain sebagainya.
Target dari interaksi ini adalah agar di kemudian hari terjadi kembali transaksi bisnis antara kedua pihak yang didasari pada kepuasan pelanggan.
unduh file presentasi
Jumat, 24 Desember 2010
Tipe Aplikasi E-Commerce dan Mekanisme E-Commerce
Artikel ini merupakan kelanjutan dari artikel sebelumnya yang berjudul Sekilas Tentang E-Commerce. Dalam artikel ini juga Saya sertakan berkas tugas presentasi yang diberikan oleh Dosen pengajar saya mengenai empat tipe aplikasi e-commerce dan mekanisme e-commerce dalam dunia bisnis. E-Commerce dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) tipe:
1. I-Market
Internet Market (I-Market) didefinisikan sebagai suatu tempat atau arena di dunia maya di mana calon pembeli dan penjual saling bertemu untuk melakukan transaksi secara elektronis melalui medium internet.
2. Customer Care
Tipe aplikasi E-Commerce kedua adalah suatu usaha dari perusahaan untuk menjalin hubungan interaktif dengan pelanggan atau konsumen yang telah dimilikinya. Contoh: FAQ (Frequently Asked Questions), real time chatting, customer info changes, toll free.
3. Vendors Management
Penerapan aplikasi E-Commerce untuk menghubungkan perusahaan dengan para vendor pemasok berbagai kebutuhan bisnis sehari-hari dapat menekan biaya total yang dikeluarkan untuk aktivitas pengadaan dan pembelian barang. Tipe B-to-B merupakan platform transaksi yang diterapkan dalam tipe E-Commerce ini.
4. Extended Supply Chain
Prinsip penggunaan E-Commerce dipergunakan, yaitu untuk melakukan optimisasi supply chain perusahaan dengan cara menjalin hubungan dengan seluruh rekanan atau pihak-pihak lain yang terlibat langsung dalam proses penciptaan produk atau jasa melalui jalur elektronis semacam internet.
Fingar, 2000).
E-Commerce menggunakan teknologi komputer dan telekomunikasi secara intensif sebagai sarana untuk melakukan dua hal utama (Kosiur, 1997):
1. Mengolah data mentah menjadi informasi yang dapat dimanfaatkan bersama oleh para pelaku bisnis dan konsumen
2. Mendistribusikan data atau informasi tersebut secara cepat dan efisien ke seluruh komponen bisnis yang membutuhkan
Secara strategis, ada tiga domain besar yang membentuk komunitas E-Commerce, yaitu: proses, institusi, dan teknologi.
Proses yang berkaitan dengan produk atau jasa fisik, biasanya akan melalui rantai nilai (value chain) seperti yang diperkenalkan oleh Michael Porter:
Proses utama terdiri dari: inbound logistics, production, outbound logistics and distribution, sales and marketing, dan services; dan
Proses penunjang terdiri dari: procurement, firm infrastructure, dan technology.
Sementara proses yang melibatkan produk atau jasa digital, akan mengikuti rantai nilai virtual (virtual value chain) seperti yang diperkenalkan oleh Indrajit Singha, yang meliputi rangkaian aktivitas: gathering, organizing, selectingsynthesizing, dan distributing. Salah satu prinsip yang dipegang dalam E-Commerce adalah diterapkannya asas jejaring (inter-networking), dimana dikatakan bahwa untuk sukses, sebuah perusahaan E-Commerce harus bekerja sama dengan berbagai institusi-institusi yang ada (perusahaan tidak dapat berdiri sendiri). Faktor infrastruktur teknologi akan sangat menentukan tingkat kinerja bisnis E-Commerce yang diinginkan. Ada tiga jenis “tulang punggung” teknologi informasi yang biasa dipergunakan dalam konteks perdagangan elektronik: intranet, ekstranet, dan internet.
unduh berkas tugas lengkap:
Empat Tipe E-Commerce
Mekanisme E-Commerce dalam Dunia Bisnis
Read More..
1. I-Market
Internet Market (I-Market) didefinisikan sebagai suatu tempat atau arena di dunia maya di mana calon pembeli dan penjual saling bertemu untuk melakukan transaksi secara elektronis melalui medium internet.
2. Customer Care
Tipe aplikasi E-Commerce kedua adalah suatu usaha dari perusahaan untuk menjalin hubungan interaktif dengan pelanggan atau konsumen yang telah dimilikinya. Contoh: FAQ (Frequently Asked Questions), real time chatting, customer info changes, toll free.
3. Vendors Management
Penerapan aplikasi E-Commerce untuk menghubungkan perusahaan dengan para vendor pemasok berbagai kebutuhan bisnis sehari-hari dapat menekan biaya total yang dikeluarkan untuk aktivitas pengadaan dan pembelian barang. Tipe B-to-B merupakan platform transaksi yang diterapkan dalam tipe E-Commerce ini.
4. Extended Supply Chain
Prinsip penggunaan E-Commerce dipergunakan, yaitu untuk melakukan optimisasi supply chain perusahaan dengan cara menjalin hubungan dengan seluruh rekanan atau pihak-pihak lain yang terlibat langsung dalam proses penciptaan produk atau jasa melalui jalur elektronis semacam internet.
Fingar, 2000).
E-Commerce menggunakan teknologi komputer dan telekomunikasi secara intensif sebagai sarana untuk melakukan dua hal utama (Kosiur, 1997):
1. Mengolah data mentah menjadi informasi yang dapat dimanfaatkan bersama oleh para pelaku bisnis dan konsumen
2. Mendistribusikan data atau informasi tersebut secara cepat dan efisien ke seluruh komponen bisnis yang membutuhkan
Secara strategis, ada tiga domain besar yang membentuk komunitas E-Commerce, yaitu: proses, institusi, dan teknologi.
Proses yang berkaitan dengan produk atau jasa fisik, biasanya akan melalui rantai nilai (value chain) seperti yang diperkenalkan oleh Michael Porter:
Proses utama terdiri dari: inbound logistics, production, outbound logistics and distribution, sales and marketing, dan services; dan
Proses penunjang terdiri dari: procurement, firm infrastructure, dan technology.
Sementara proses yang melibatkan produk atau jasa digital, akan mengikuti rantai nilai virtual (virtual value chain) seperti yang diperkenalkan oleh Indrajit Singha, yang meliputi rangkaian aktivitas: gathering, organizing, selectingsynthesizing, dan distributing. Salah satu prinsip yang dipegang dalam E-Commerce adalah diterapkannya asas jejaring (inter-networking), dimana dikatakan bahwa untuk sukses, sebuah perusahaan E-Commerce harus bekerja sama dengan berbagai institusi-institusi yang ada (perusahaan tidak dapat berdiri sendiri). Faktor infrastruktur teknologi akan sangat menentukan tingkat kinerja bisnis E-Commerce yang diinginkan. Ada tiga jenis “tulang punggung” teknologi informasi yang biasa dipergunakan dalam konteks perdagangan elektronik: intranet, ekstranet, dan internet.
unduh berkas tugas lengkap:
Empat Tipe E-Commerce
Mekanisme E-Commerce dalam Dunia Bisnis
Senin, 20 Desember 2010
Sekilas Tentang E-Commerce
Ternyata cukup sulit untuk menjaga konsistensi dalam mengisi artikel di blog, tapi alhamdulillah kali ini saya sudah punya hal yang cukup bermanfaat untuk dibagi. Artikel kali ini adalah mengenai electronic commerce atau yang bisa kita definisikan sebagai pemanfaatan teknologi informasi terutama internet untuk menjalankan suatu bisnis atau usaha. Berikut ini meruupakan beberapa pengertian yang disampaikan oleh para pakar mengenai electronic commerce dan telah dituliskan sebelumnya dalam buku elektronik yang berjudul "Kiat dan Strategi Bisnis di Dunia Maya" yang disusun oleh Prof. DR. Richardus Eko Indrajit.
Menurut Association for Electronic Commerce secara sederhana mendefinisikan E-Commerce sebagai “mekanisme bisnis secara elektronis”. Sedangkan CommerceNet, sebuah konsorsium industri, memberikan definisi yang lebih lengkap, yaitu “penggunaan jejaring komputer (komputer yang saling terhubung) sebagai sarana penciptaan relasi bisnis”. Hal sedikit berbeda disampaikan oleh Amir Hartman dalam bukunya “Net-Ready” (Hartman, 2000) secara lebih terperinci lagi mendefinisikan E-Commerce sebagai “suatu jenis dari mekanisme bisnis secara elektronis yang memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet sebagai medium pertukaran barang atau jasa baik antara dua buah institusi (B-to-B) maupun antar institusi dan konsumen langsung (B-to-C)”. Beberapa kalangan akademisi pun sepakat mendefinisikan E-Commerce sebagai “salah satu cara memperbaiki kinerja dan mekanisme pertukaran barang, jasa, informasi, dan pengetahuan dengan memanfaatkan teknologi berbasis jaringan peralatan digital”.
Namun, dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa E-Commerce memiliki
karakteristik sebagai berikut:
�� Terjadinya transaksi antara dua belah pihak;
�� Adanya pertukaran barang, jasa, atau informasi; dan
�� Internet merupakan medium utama dalam proses atau mekanisme perdagangan
tersebut, Dari karakteristik di atas terlihat jelas, bahwa pada dasarnya E-Commerce merupakan
dampak dari berkembangnya teknologi informasi dan telekomunikasi, sehingga secara
signifikan merubah cara manusia melakukan interaksi dengan lingkungannya, yang
dalam hal ini adalah terkait dengan mekanisme dagang.
Mungkin cukup sampai di sini dulu artikel yang singkat dan bersifat menyampaikan apa yang telah disampaikan oleh orang lain, namun saya harap dapat memberikan manfaat. Amin.
unduh berkas lengkap (Kiat dan Strategi Bisnis di Dunia Maya Jilid 1)
Read More..
Menurut Association for Electronic Commerce secara sederhana mendefinisikan E-Commerce sebagai “mekanisme bisnis secara elektronis”. Sedangkan CommerceNet, sebuah konsorsium industri, memberikan definisi yang lebih lengkap, yaitu “penggunaan jejaring komputer (komputer yang saling terhubung) sebagai sarana penciptaan relasi bisnis”. Hal sedikit berbeda disampaikan oleh Amir Hartman dalam bukunya “Net-Ready” (Hartman, 2000) secara lebih terperinci lagi mendefinisikan E-Commerce sebagai “suatu jenis dari mekanisme bisnis secara elektronis yang memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet sebagai medium pertukaran barang atau jasa baik antara dua buah institusi (B-to-B) maupun antar institusi dan konsumen langsung (B-to-C)”. Beberapa kalangan akademisi pun sepakat mendefinisikan E-Commerce sebagai “salah satu cara memperbaiki kinerja dan mekanisme pertukaran barang, jasa, informasi, dan pengetahuan dengan memanfaatkan teknologi berbasis jaringan peralatan digital”.
Namun, dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa E-Commerce memiliki
karakteristik sebagai berikut:
�� Terjadinya transaksi antara dua belah pihak;
�� Adanya pertukaran barang, jasa, atau informasi; dan
�� Internet merupakan medium utama dalam proses atau mekanisme perdagangan
tersebut, Dari karakteristik di atas terlihat jelas, bahwa pada dasarnya E-Commerce merupakan
dampak dari berkembangnya teknologi informasi dan telekomunikasi, sehingga secara
signifikan merubah cara manusia melakukan interaksi dengan lingkungannya, yang
dalam hal ini adalah terkait dengan mekanisme dagang.
Mungkin cukup sampai di sini dulu artikel yang singkat dan bersifat menyampaikan apa yang telah disampaikan oleh orang lain, namun saya harap dapat memberikan manfaat. Amin.
unduh berkas lengkap (Kiat dan Strategi Bisnis di Dunia Maya Jilid 1)
Langganan:
Postingan (Atom)