Laman

Minggu, 26 Agustus 2012

Catatan Perjalanan: Taman Bunga Nusantara

Entah sudah berapa lama saya memimpikan untuk mengajak Si Ratu Lebah mengunjungi Taman Bunga Nusantara yang berada di kawasan Puncak, Cipanas, Bogor.Sim C milikku sudah siap, motor pinjaman siap ditunggangi berdua, jas hujan pink milik Ratu Lebah sudah siaga berjaga-jaga jika di perjalanan hujan mengguyur. Setengah jam di perjalanan saya tersadar bahwa perbekalan tidak cukup. Di mini market, saya dan Ratu Lebah membeli roti, snack dan minum secukupnya.

Saat itu hari libur, jalur puncak cukup padat namun masih lancar. Jalur perbukitan tampak sangat indah bagi kita yang sedang jatuh hati, saling jatuh hati tepatnya. Tak sadar Taman Bunga Nusantara sudah terlewat, kita bablas hingga Kota Cianjur, mungkin karena terlalu menikmati suasana. Tak lama setelah berputar arah kita sampai di tujuan, indah. Saya terkagum-kagum pada kreasi manusia yang berupa taman ini. Namun pusat perhatian saya tetap tertuju pada si Ratu Lebah, saya abadikan dia di setiap momen, baik gambar mauupun video. Cantik, selaras dengan tamannya.

Bercengkerama di dalam taman labirin, tersesat walau sesaat di dalamnya. Air mancurnya menari menyambut Ratu Lebah, setidaknya itu menurut saya. Membingungkan, dia ini Ratu Lebah atau malah bunganya. Angsa di kolam pun kalah anggun olehnya. Menjelang sore kita pulang, batagor dan makanan cepat saji ala Jepang cukup mengisi perut kita. Hujan mengguyur di perjalanan pulang. Kita berbagi jas hujan. Terima kasih Ratu Lebah atau mungkin Ratu Bunga, saya tidak yakin, mungkin Ratu Angsa, yang pasti Ratu Hatiku. Read More..

Senin, 09 Juli 2012

Doa Ali bin Abi Thalib

Ketika aku memohon kepada Allah kekuatan,
Allah memberiku kesulitan agar aku menjadi kuat

 Ketika aku memohon kepada Allah kebijaksanaan,
Allah memberiku masalah untuk dipecahkan



Ketika aku memohon kepada Allah kesejahteraan,
Allah memberiku akal untuk berfikir

Ketika aku memohon kepada Allah keberanian,
Allah memberiku kondisi bahaya untuk kuatasi

Ketika aku memohon kepada Allah sebuah cinta,
Allah memberiku orang-orang bermasalah untuk kutolong

Ketika aku memohon kepada Allah bantuan,
Allah memberiku kesempatan

Aku tak selalu menerima semua yang kuminta, tapi aku selalu menerima segala yang aku butuhkan

Doaku terjawab sudah (Ali bin abi thalib ra)
Read More..

Rabu, 16 November 2011

Kesetiaan untuk Merah Putih


Saya pernah beberapa kali memasuki stadion untuk secara langsung menyaksikan pertandingan sepakbola. Banyak sekali hal menarik pada suasana di luar maupun dalam stadion sepakbola saat pertandingan belum dimulai, saat berlangsung, dan setelah pertandingan selesai. Hal yang ingin saya sampaikan pada tulisan kali ini adalah sisi kesetiaan penonton sepakbola, dilihat dari sudut pandang saya yang terbatas, sementara ini saya hanya ingin mengelompokkan penonton menjadi dua golongan yaitu penonton yang hanya menjadi penonton sepakbola dan penonton yang juga menjadi pendukung salah satu tim.
Meskipun tidak terlalu detil mengamati tapi secara kasat mata ciri utama dari penonton yang hanya menjadi penonton sepakbola sangat terlihat jelas, misalnya hanya bersorak saat tim yang didukungnya menang, bahkan bisa sampai menghujat timnya sendiri jika kalah. Untuk kelompok penonton yang sekaligus menjadi pendukung tentu saja memiliki ciri yang berlawanan dengan kelompok satunya. Senantiasa memberikan dukungan apapun hasilnya kepada tim yang didukungnya. Koreksi saya jika saya salah menilai kelompok penonton tersebut.
Mungkin dari ciri utama tersebut ada korelasinya dengan jumlah penonton timnas Indonesia senior di stadion. dari laporan pertandingan goal.com saat Indonesia kontra Bahrain tercatat sekitar 85.000 penonton hadir di SUGBK, saya rasa ini terjadi karena ekspektasi yang besar dari penonton setelah menyaksikan penampilan apik timnas di Piala AFF. Pertandingan di SUGBK berikutnya melawan Qatar ternyata penonton yang hadir menurun drastis menjadi 28.000 orang saja. Dan yang pasti saat menjamu Iran, penonton Indonesia juga jauh lebih sedikit dari sebelumnya. Mungkin mereka merasa dikecewakan dengan kekalahan yang terus menerus dan memilih untuk menonton ciamiknya permainan timnas Sea Games.
Sayangnya saya tidak mengetahui banyak tentang fenomena penonton sepakbola di negara lain yang kelasnya kurang lebih sama dengan Indonesia. Mungkin penontonnya lebih setia, mungkin juga penontonnya lebih tidak peduli. Soal kesetiaan, saya masih yakin masih banyak penonton Indonesia yang sangat setia dan masih menunggu prestasi membanggakan dari timnas Indonesia. Soal jumlah penonton di stadion saya sama sekali tidak ingin menjadikannya sebagai parameter kesetiaan. Toh penonton yang hanya menonton maupun yang mendukung pun adakalanya lelah saat apa yang mereka berikan, terutama kesetiaan belum kunjung berbuah manis hingga saat ini. Dan adakalanya pula egoisme yang manusiawi dari para penonton mengharapkan imbalan atas usaha dan perjuangan yang telah diberikan baik itu hanya sekedar menonton atau ikut mendukung.
Maju Terus Tim Nasional Indonesia.
wallahualam.
Read More..

Minggu, 13 November 2011

Garuda-Garuda dari Pulau Cendrawasih


Euforia kegembiraan masyarakat atas permainan ciamik timnas U-23 Sea Games 2011 juga mempengaruhi saya untuk meluapkan kegembiraan. Salah satu cara yang saya bisa lakukan yaitu memuji mereka melalui tulisan sederhana. Pada tulisan kali ini saya hanya akan menyampaikan kekaguman kepada beberapa punggawa tim nasional asal Papua pulau cendrawasih, tentu saja tanpa melupakan peran penting para pemain lainnya yang tidak berasal dari Papua.
Sangat menarik, di tim nasional Sea Games 2011 kali ini setidaknya berdasarkan pengamatan saya terdapat 5 pemain yang berasal dari Papua. Titus Bonai, Patrich Wanggai, Stevie Bonsapia, Lukas Mandowen, dan tentu saja Oktovianus Maniani. Selain kesamaan asal daerah, ada kesamaan ciri permainan dari kelima pemain tersebut, kecepatan. Walaupun jika diteliti lebih dekat memang Stevie Bonsapia dan Patrich Wanggai kecepatannya masih sedikit di bawah dari ketiga pemain lainnya. Dengan visi bermainnya yang baik Stevie tidak kalah bagus dari rekan-rekannya yang lebih cepat, begitu juga dengan Patrich Wanggai dengan kekuatan teknik dan naluri mencetak golnya yang mumpuni.
Tanpa bermaksud menggurui, saya bermaksud mengulas sedikit permainan dari kelima punggawa tersebut. Tentunya dari sudut pandang saya yang terbatas. Jika dilihat dari usianya yang masih sangat muda, permainan individual atau malah cenderung terlihat egois masih tampak pada permainan mereka, namun pastinya hal tersebut dapat dikurangi dengan terus melatih kerja sama dan kekompakan, selain itu arahan dari Coach RD pun akan sangat membantu. Selain kerja sama ada pula yang perlu dibenahi yaitu visi bermain, mereka pun harus melatih terus kecerdikan bermain agar permainan tim tidak mudah terbaca karena terlalu monoton atau mengandalkan cara yang itu-itu saja misalnya seperti terus menggiring bola ke depan tanpa memperhatikan tempo permainan kawan dan lawan, dengan teknik dan kecerdikan dalam bermain yang terus dilatih tentu saja mereka akan semakin lengkap sebagai pemain sepakbola.
Apapun hasil dari sepakbola Sea Games 2011, baik maupun buruk, jika diibaratkan burung garuda maka para pemain ini adalah garuda-garuda yang masih bisa terbang jauh lebih tinggi lagi. Bukan hanya garuda dari pulau cendrawasih tentunya. Semua garuda punya kesempatan yang sama asal masih mau dan terus mengepakkan sayap. Dengan sedikit syarat sederhana: atmosfer langit sepakabola Indonesia juga ikut mendukung mereka. Garuda-garuda terbang tinggi, Indonesia bangga. Mutualisme bukan?
wallahualam.

Read More..

Kamis, 27 Oktober 2011

Opini: Revolusi atau Pembersihan? (jilid 2)


Revolusi atau pembersihan? dari judulnya terlihat agak berlebihan memang, namun cukup mewakili situasi yang terjadi pada PSSI. Perubahan yang digembor-gemborkan di awal kepengurusannya bukan hanya omong kosong belaka, maka dari itu saya memberanikan diri memberi judul opini dengan kata-kata revolusi. Revolusi di sini mewakili perubahan yang terjadi hampir di setiap lini dari sudut pandang saya yang terbatas, mari kita mulai dari pergantian pelatih tim nasional PSSI senior di awal kepengurusan yang baru. Pergantian yang mendadak dan cukup mengherankan karena bila dilihat dari sisi kinerja, pelatih tim nasional senior sebelumnya tidak begitu mengecewakan, apalagi yang tampak di permukaan PSSI memiliki hubungan yang baik-baik saja dengan pelatih tersebut.
Cerita revolusi atau pembersihan PSSI yang lainnya muncul baru-baru ini dan masih sangat hangat untuk diperbincangkan bahkan untuk diperdebatkan. Perubahan itu antara lain pencabutan mandat PT. Liga Indonesia untuk menyelenggarakan kasta liga tertinggi di Indonesia, untuk kemudian diserahkan kepada PT. Liga Prima Sportindo. Kasta liga tertinggi Indonesia yang digarap oleh PT. Liga Prima Sportindo ini rencananya akan digelar dengan 24 klub peserta dengan 6 klub yang katanya mendapatkan "promosi gratis" karena latar belakang sejarah, dan dilihat dari logo ataupun nama liganya menurut saya agak berbau-bau liga tandingan yang pernah diselenggarakan di musim lalu. Soal yang itu saya belum berani berkomentar banyak.Perubahan lainnya adalah adanya beberapa verifikasi klub yang menimbulkan konflik internal di klub tersebut. Kembali ke sudut pandang saya yang penuh dengan kecurigaan, menurut saya inilah salah satu agenda revolusi atau pembersihan di tubuh PSSI dari sisa-sisa kepengurusan yang sebelumnya. Mungkin saja bukan? tapi berdasarkan tulisan saya sebelumnya, sebagai pecinta sepakbola marilah kita tunggu dan lihat saja apa yang akan terjadi dari proses perubahan ini, lebih baikkah? atau mungkin lebih buruk? wallahualam...
Read More..

Rabu, 21 September 2011

Review Pertandingan AC Milan vs Udinese

AC Milan menjamu Udinese di San Siro pada Kamis (22/9), kali ini Milan sebagai tim tuan rumah tentu saja mengincar kemenangan pertamanya di musim ini setelah mendapatkan hasil yang kurang maksimal pada dua pertandingan sebelumnya. sementara itu, Udinese datang ke San Siro dengan tekad untuk meneruskan tren positifnya yaitu menang di dua laga sebelumnya.

Sejak menit awal Milan memang terus menekan pertahanan Udinese namun tercatat tidak ada peluang yang benar-benar membahayakan di depan gawang kiper Handanovic,justru Udinese malah unggul lebih dulu melalui tendangan Antonio Di Natale yang memanfaatkan kesalahan penjaga gawang Christian Abbiati dalam mengantisipasi bola crossing di menit ke-20. skor 0-1 untuk tim tamu bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua Milan kembali menguasai permainan untuk menyamakan kedudukan, hasilnya gol debutan El Shaarawy menyamakan skor menjadi 1-1. El Shaarawy menerima umpan dari Antonio Cassano dan menceploskannya ke gawang Handanovic. di menit ke-85 penyerang veteran Filippo Inzaghi masuk menggantikan Gianluca Zambrotta untuk menambah daya gedor Milan, namun hingga akhir pertandingan tidak ada gol tercipta untuk kedua tim, skor akhir 1-1.
Read More..

Review Indonesia VS Bahrain

Pola 4-4-2 diterapkan oleh pelatih tim nasional Wim Rijsbergen. Dari susunan pemain memang terlihat timnas bakal mengeluarkan seluruh kekuatannya untuk meraih hasil maksimal, menang untuk tiga poin. Empat pemain bertahan yang dimainkan adalah Hamka, M. Robi, Benny Wahyudi, dan Muhammad Nasuha. Empat pemain tengah terbaik di Indonesia saat ini pun diturunkan Firman Utina, Ahmad Bustomi, Boaz Solossa, dan Muhammad Ridwan. Dilengkapi oleh dua striker tajam Bambang Pamungkas dan Cristian Gonzales.

Seperti yang dijanjikan oleh Rijsbergen sebelumnya, Timnas langsung keluar menyerang sejak menit awal, semangat terlihat dari permainan para punggawa timnas. Awalnya umpan-umpan pendek yang diterapkan cukup dapat merepotkan barisan pertahana bahrain. Namun pola serangan seperti itu tidak terlihat lama karena umpan-umpan pemain timnas yang sudah mulai dapat dibaca oleh para pemain bahrain. Permainan direct pass ke striker dilakukan setelah kedua sayap indonesia sudah terlihat tidak mampu lagi diandalkan oleh barisan belakang dan pemain tengah. Boaz solossa seolah kehilangan sentuhan, M. Ridwan tak mampu mengimbangi permainan bek kanan lawan. Hingga akhir permainan, pola tersebut tetap dipertahankan, jarak antara pemain tengah dan pemain depan yang cukup jauh membuat penyerangan mandek, konsentrasi lini belakang pun buyar. Akhirnya indonesia kembali kalah dengan dua gol yang terlihat cukup konyol menurut saya.
Maju terus sepakbola Indonesia.
Read More..