Laman

Sabtu, 05 Maret 2022

Pukulan yang Membekas

Beberapa waktu yang lalu saya memukul Ali (lagi), tepat di wajahnya. Alasannya, dia terus menyakiti Fatima, adiknya. Tujuan saya memukulnya agar ia berhenti menyakiti adiknya lagi, tapi mungkin, saya tidak yakin, saat saya memukul Ali, alasan dan tujuannya tidak sepenuhnya untuk hal-hal yang saya tuliskan sebelumnya. Dan saya merasa bersalah akan hal itu. tadinya saya ragu meminta maaf atau tidak kepada Ali. Setelah menulis dan berpikir. Saya pastikan harus tetap meminta maaf kepada Ali untuk sebagian alasan dan tujuan yang bukan untuk Fatima. Yang saya masih ragukan, apakah cara yang saya pakai (memukul) untuk menghentikan perbuatan Ali kepada adiknya dapat dibenarkan. Ternyata sulit menjadi seorang Ayah.

Terima kasih Papah, untuk tidak pernah memukul saya atau setidaknya saya lupa kalau Papah pernah memukul saya karena masih amat sangat jauh  lebih banyak  hal baik yang dapat diingat ketimbang satu atau beberapa pukulan kecil seumur hidup saya.

Read More..

Kamis, 02 Desember 2021

Mereka dan Telaga

Mereka dan Telaga

Lembayung senja di tepi telaga
Cemburu hatiku atas canda mereka berdua
Tak risau maghrib segera tiba,
Lamban layaknya jalan dititi oleh mereka berdua
Sepertinya aku mengerti apa yang dirasa mereka
Lupakan sajalah, semakin aku peduli dibuatnya aku semakin iri

Saat ini, mungkin senyummu lebih indah merona dari lembayung senja, lebih indah dari telaga. Mungkin lebih ceria dari canda dua sejoli itu di tepi telaga. Ah, mereka lagi.
Dibuatnya semakin iri aku oleh mereka.

Saat ini yang ku harap,
Tidak ada lagi telaga di mata cantikmu
Hanya senyum merona
Setenang lembayung senja di atas telaga
Read More..

Rabu, 01 Desember 2021

Malam dan Fajar

Malam dan Fajar


Tampak seperti malam, fajar begitu mulia
Seruan kepadanya semakin membahana, 
Insan yang jelita sepertimu ku mohon bangkitlah segera
Harapanku kau insan yang indah di hadapan Maha Mulia

Tampak seperti malam, fajar begitu anggun
Pastinya bukan tampak dari peraduan
Namun bangkit sebagai insan, tunaikan kewajiban

Jelita... di fajar yang mulia ini sudi kiranya kau mohonkan aku keteguhan dan ketaatan kepada Maha Mulia
Di fajar yang mulia ini kumohon mohonkan aku keteguhan itu

Duhai jelita... bangkitlah segera
Read More..

Sabtu, 28 Agustus 2021

Jelita

Jelita

Duhai jelita...
Kau tau apa yang dilakukan malam pada bintang?
Malam memberikan kesempatan pada bintang yang jauh terbentang bersinar benderang
Duhai jelita...
Kau tau apa yang dilakukan malam pada bintang?
Bintang menerangi malam gelap gulita hingga indah temaram
Ah, kau pasti sudah paham
Yang tidak kau pahami,
Mengapa ada insan yang selalu tak mampu sedikit bersabar menikmati malam dan bintang dalam harmoni
Duhai jelita...
Kau yang membuatku paham akan hal ini
Bintang dan malam ini
Read More..

Jumat, 27 Agustus 2021

Langit Baru Saja Mulai Gelap



Langit baru saja mulai gelap
 
Langit baru saja mulai gelap
Ah, kenapa aku selalu tergoda untuk cepat terlelap?
Bila kau menyegerakan shalat
Mohon doakan aku untuk selalu teguh janji dan taat
Bila kau belum bersedia
Cukuplah bagiku bila kau bersabar hingga antologi apologi ini usai

Langit baru saja mulai gelap
Semakin gelap hingga menghilang ramai
Semakin gelap hingga banyak jiwa merasa damai
Hingga nanti gelap bersanding dengan gulita
Aku akan terjaga
Read More..

Kamis, 26 Agustus 2021

Seribu Puisi Kata Maaf


Seribu Puisi Kata Maaf


Senja ini ku teringat, pernah ada janji yang terucap
Takkan lagi remang ini menimangku,
Takkan lagi lelah ini mengalahkanku,
Takkan lagi gelap ini melelapkanku, 
Kecuali hingga Kau ke peraduan

Senja ini ku teringat, janji itu kembali cacat, 
Kembali kumohonkan maaf,
Jikapun tak cukup hanya dengan seribu puisi
Maafku kan kurangkai dalam antologi
Read More..

Sabtu, 22 Agustus 2020

Kau dan Kopi



Kau dan Kopi

Ini dunia
tanpa ibarat
mudarat atau manfaat
biar mereka yang bersaksi di akhirat
kopi? Bersaksi?
Mungkin, tapi nanti
iya, memangnya apa yang tidak mungkin?
Ada, kau semuda dan secantik dulu lagi
saat ini
mungkin tidak saat ini, tapi nanti
iya, memangnya apa yang tidak mungkin
suatu saat nanti?
Ingin kopi lagi?
Belum ingin, duduk saja dulu di sini
memangnya kau yang ingin mencuci?
Sebanyak ini? Mungkin nanti, lain kali
terima kasih
memangnya apa yang tidak mungkin
suatu saat nanti?
Read More..