Laman

Jumat, 03 Desember 2010

Publikasi Puisi : Kita di Kereta

Kita di Kereta

Wajah kusam berpeluh keringat
Dalam laju kereta yang terhambat
Tubuh ringkihku semakin terdesak
Di antara orang-orang penuh sesak

Tidak jadi hal menghiraukan
Saat kau masih berikan senyuman
Senyuman yang terkesan dipaksakan
Mungkin untuk membuatku merasa nyaman

Wajah cerahmu perlahan meredup karena lelah
Matahari terbenam, raut risaumu pun bertambah
Entah mengapa itu sangat menghiraukan

Segera saja kita sudahi risaumu
Segera saja kita akhiri lelahmu
Rehatlah di dekatku meski kurang nyaman
Hanya sejenak, hingga Pakuan tiba di kota hujan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar