Kita di Kereta
Wajah kusam berpeluh keringat
Dalam laju kereta yang terhambat
Tubuh ringkihku semakin terdesak
Di antara orang-orang penuh sesak
Tidak jadi hal menghiraukan
Saat kau masih berikan senyuman
Senyuman yang terkesan dipaksakan
Mungkin untuk membuatku merasa nyaman
Wajah cerahmu perlahan meredup karena lelah
Matahari terbenam, raut risaumu pun bertambah
Entah mengapa itu sangat menghiraukan
Segera saja kita sudahi risaumu
Segera saja kita akhiri lelahmu
Rehatlah di dekatku meski kurang nyaman
Hanya sejenak, hingga Pakuan tiba di kota hujan
Dalam laju kereta yang terhambat
Tubuh ringkihku semakin terdesak
Di antara orang-orang penuh sesak
Tidak jadi hal menghiraukan
Saat kau masih berikan senyuman
Senyuman yang terkesan dipaksakan
Mungkin untuk membuatku merasa nyaman
Wajah cerahmu perlahan meredup karena lelah
Matahari terbenam, raut risaumu pun bertambah
Entah mengapa itu sangat menghiraukan
Segera saja kita sudahi risaumu
Segera saja kita akhiri lelahmu
Rehatlah di dekatku meski kurang nyaman
Hanya sejenak, hingga Pakuan tiba di kota hujan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar