Laman

Rabu, 01 Desember 2021

Malam dan Fajar

Malam dan Fajar


Tampak seperti malam, fajar begitu mulia
Seruan kepadanya semakin membahana, 
Insan yang jelita sepertimu ku mohon bangkitlah segera
Harapanku kau insan yang indah di hadapan Maha Mulia

Tampak seperti malam, fajar begitu anggun
Pastinya bukan tampak dari peraduan
Namun bangkit sebagai insan, tunaikan kewajiban

Jelita... di fajar yang mulia ini sudi kiranya kau mohonkan aku keteguhan dan ketaatan kepada Maha Mulia
Di fajar yang mulia ini kumohon mohonkan aku keteguhan itu

Duhai jelita... bangkitlah segera
Read More..

Sabtu, 28 Agustus 2021

Jelita

Jelita

Duhai jelita...
Kau tau apa yang dilakukan malam pada bintang?
Malam memberikan kesempatan pada bintang yang jauh terbentang bersinar benderang
Duhai jelita...
Kau tau apa yang dilakukan malam pada bintang?
Bintang menerangi malam gelap gulita hingga indah temaram
Ah, kau pasti sudah paham
Yang tidak kau pahami,
Mengapa ada insan yang selalu tak mampu sedikit bersabar menikmati malam dan bintang dalam harmoni
Duhai jelita...
Kau yang membuatku paham akan hal ini
Bintang dan malam ini
Read More..

Jumat, 27 Agustus 2021

Langit Baru Saja Mulai Gelap



Langit baru saja mulai gelap
 
Langit baru saja mulai gelap
Ah, kenapa aku selalu tergoda untuk cepat terlelap?
Bila kau menyegerakan shalat
Mohon doakan aku untuk selalu teguh janji dan taat
Bila kau belum bersedia
Cukuplah bagiku bila kau bersabar hingga antologi apologi ini usai

Langit baru saja mulai gelap
Semakin gelap hingga menghilang ramai
Semakin gelap hingga banyak jiwa merasa damai
Hingga nanti gelap bersanding dengan gulita
Aku akan terjaga
Read More..

Kamis, 26 Agustus 2021

Seribu Puisi Kata Maaf


Seribu Puisi Kata Maaf


Senja ini ku teringat, pernah ada janji yang terucap
Takkan lagi remang ini menimangku,
Takkan lagi lelah ini mengalahkanku,
Takkan lagi gelap ini melelapkanku, 
Kecuali hingga Kau ke peraduan

Senja ini ku teringat, janji itu kembali cacat, 
Kembali kumohonkan maaf,
Jikapun tak cukup hanya dengan seribu puisi
Maafku kan kurangkai dalam antologi
Read More..

Sabtu, 22 Agustus 2020

Kau dan Kopi



Kau dan Kopi

Ini dunia
tanpa ibarat
mudarat atau manfaat
biar mereka yang bersaksi di akhirat
kopi? Bersaksi?
Mungkin, tapi nanti
iya, memangnya apa yang tidak mungkin?
Ada, kau semuda dan secantik dulu lagi
saat ini
mungkin tidak saat ini, tapi nanti
iya, memangnya apa yang tidak mungkin
suatu saat nanti?
Ingin kopi lagi?
Belum ingin, duduk saja dulu di sini
memangnya kau yang ingin mencuci?
Sebanyak ini? Mungkin nanti, lain kali
terima kasih
memangnya apa yang tidak mungkin
suatu saat nanti?
Read More..

Jumat, 19 Mei 2017

Hadiah Ulang Tahun untuk Mamah Ali

Hampir sepuluh tahun saling mengenal, enam tahun masa pacaran ditambah empat tahun usia pernikahan. Saya selalu dibilang tidak romantis sama sekali oleh Mamah Ali. Jika salah satu faktor penilaian keromantisan itu dari hadiah ulang tahun, bisa jadi penilaian Mamah Ali terhadap saya itu benar karena belum pernah ada kado selama sepuluh tahun untuknya.
Satu-satunya hadiah yang pernah saya beri adalah slide foto-foto yang dilatarbelakangi lagu berjudul Selamat Ulang Tahun dari penyanyi Dewi Lestari. Disertai dengan sebuah puisi yang tidak romantis tapi sangat jujur.
sementara saya post slide foto-fotonya saja karena belum tau cara insert video dari aplikasi android blogger. Ini dia slide foto-fotonya:

Read More..

Selasa, 27 September 2016

Catatan Perjalanan: Pantai Tanjung Tum, Anyer

Lagi-lagi catatan perjalanannya ke pantai. Alasan yang paling utama karena rumah kita letaknya ga terlalu jauh dari pantai, jadi ga perlu keluar biaya banyak untuk ongkos. Cukup menempuh perjalanan kurang lebih satu jam mengendarai motor. Lagipula piknik kali ini dan seperti biasanya, budgetnya sangat minim, hehe maklum belum gajian.
Hari senin, saya libur kerja. Awalnya memang ada rencana untuk jalan ke luar rumah karena mamahnya Ali lagi suntuk dan butuh piknik. Tapi kendalanya kita bingung mau ke mana karena ga ada budget buat jalan-jalan. Mamah Ali  alias Si Ratu Lebah nawarin untuk jalan ke pantai terdekat lagi tapi cari yang bisa buat Ali mandi air laut.
Saya setuju ajakan Mamah Ali, langsung deh siang menjelang sore itu kita siap-siap sebentar untuk ke pantai mengendarai si Belalang Tempur kesayangan. Sedari awal di perjalanan, saya memang sudah menargetkan untuk mencari kawasan pantai tanjung tum yang biasa dipakai acara-acara oleh pemerintahan Banten atau institusi lain. Alasannya pantai ini memiliki kawasan pesisir yang amat luas, sehingga dapat leluasa melakukan kegiatan apapun termasuk piknik.
Lebih kurang setengah jam perjalanan, tibalah kita di pantai tanjung tum. Benar sekali, sesuai dengan harapan kita. Pesisir luas untuk tempat bersantai, sedikit area pantai untuk mandi air laut dan suasana yang teduh karena banyak pohon kelapa di pesisirnya. Pertama kali menginjakkan kaki, kita langsung mengincar pantai karena ingin ajak Ali mandi air laut. Tapi sungguh sayang sekali, ternyata Ali masih saja takut sama suasana pantai dan laut. Mungkin karena dia melihat hamparan luas lautan yang megah dan mendengar suara deburan ombak yang belum biasa dia dengar. Berkali-kali kita ajak dia untuk turun mandi air laut tetap saja dia masih belum berani, bahkan hingga dipaksa. Ali sama sekali tidak berani sekalipun hanya bermain pasir pantai. Tapi tidak masalah, masih ada lain kesempatan. Kita masih ada banyak waktu untuk melatih keberanian Ali.
Akhirnya kita memilih bermain di pesisir pantai yang berumput, luas sekali diselingi pohon kelapa dan saung-saung untuk piknik. Saya bermain dengan Ali, foto-foto, lompat-lompatan di rumput. Ali cukup senang. Mudah-mudahan Mamah Ali pun demikian. Lebih dari satu jam kita bermain. Rasanya sudah cukup.
Setengah jam perjalanan pulang tidak begitu terasa karena mungkin hari senin, jadi jalanan tidak terlalu padat dipenuhi oleh wisatawan luar kota. Semoga piknik singkat kali ini membahagiakan Ali dan Mamahnya.

Read More..